Jayapura, 8/8 (Jubi) – Orang yang mengklaim diri Erin Enden Wanimbo dan menyatakan sebagai Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodam VII membantah jika ia memilih bergerilya di hutan lantaran sakit hati.
“Saya sarjana dan pernah menjabat sebagai kepala sekolah SMP. Saya lari ke hutan bukan karena ada kepentingan. Bukan karena jabatan, sakit hati dan cemburu. Tapi itu murni karena panggilan dari hati saya sehingga saya meninggalkan jabatan PNS saya,” kata orang yang mengklaim diri sebagai Erin Enden Wanimbo kepada media ini via telepon selelurenya, Jumat (8/8).
Menurutnya, beberapa hari lalu sejumlah media massa termasuk tabloidjubi.com memberitakan adanya pernyataan yang menyebut dirinya menjadi OPM karena sakit hati dan cemburu. Untuk itu ia ingin meluruskan semua tudingan tersebut.
“Berita di media menyebut saya sakit hati. Saya memang dulu adalah wakil ketua tim pemekaran Kabupaten Lanny Jaya dan ada yang menyebut saya cemburu dan tak dapat uang sehingga melawan Indonesia. Itu tidak benar. Saya melakukan semua ini bukan karena paksaan, jabatan dan sakit hati. Tapi murni dari hati saya untuk memperjuangkan tanah saya,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua, John Wempi Wetipo menduga serangkaian aksi penembakan di Lanny Jaya, Papua yang dilakukan Enden Wenimbo dan kawan-kawannya karena sakit hati.
“Enden ini ketika pembentukan Kabupaten Lanny Jaya, adalah tim suksesnya. Saya dapat informasi terakhir, beliau keluar dan bertindak seperti sekarang karena ketidakadilan saat pembagian dana dua miliar rupiah dari Pemda Lanny Jaya ke tim suksesnya,” kata Wempi Wetipo, Selasa (5/8).
Menurut Bupati Jayawijaya itu, kekecewaan Enden Wenimbo kian memuncak ketika sesorang yang bernama Kleofas Kogoya meninggal dunia dan ia tak dilibatkan.
“Dia merasa tak dihargai. Jadi sebenarnya ada kekecewaan masa lalu. Tapi saya kira mereka juga manusia dan bisa diajak bicara. Sekarang bagaimana kita lakukan pendekatan kepada mereka,” ujarnya. (Jubi/Arjuna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar