HOME .POLHUKUM .PENDIDIKAN .EKONOMI .KESEHATAN. SOSIAL BUDAYA. WISATA ALAM. KRIMINAL. PEMBANGUNAN.

Rabu, 13 Agustus 2014

POLDA PAPUA BANTAH ANGGOTANYA BERIKAN AMUNISI KE KKB Penulis : Arjuna Pademme on August 5, 2014 at 17:53:36 WP * Editor : CUNDING LEVI

Ilustrasi Amunisi. (Jubi/Arjuna)
Ilustrasi Amunisi. (Jubi/Arjuna)
Jayapura, 5/8 (Jubi) – Kepolisian Daerah (Polda) Papua membantah adanya dugaan jika anggota polisi yang bertugas di Lanny Jaya memberikan amunisi ke Kelompok Krimina Bersenjata (KKB) di wilayah itu.
“Itu tidak benar. Mereka dapat amunisi dan Senjata Api (Senpi) karena merampas dari anggota kami yang ada di sana,” kata Wakil Kepala Kepolisian (Wakapolda) Papua, Brigadir Jenderal (Pol) Paulus Waterpauw, Selasa (5/8).
Ia mencontohkan peristiwa penembakan empat anggota polisi di Lanny Jaya awal pekan lalu. Setelah menembak, KKB membawa kabur empat Senpi milik polisi.
“Mereka merampas empat pucuk senjata yang lengkap dengan magazen pelurunya. Itulah yang mereka pakai melawan aparat kemanan termasuk ketika baku tembak dengan TNI lalu,” ujarnya.
Dikatakan, mereka ini sebenarnya kelompok kriminal yang mengatas namakan sebuah organisasi untuk kepentingan kelompoknya. Kini polisi sedang mencari dan berupaya menangkap mereka, hidup atau mati.
“Memang Enden yang kami cari. Tidak ada toleran untuk kelompok ini karena melakukan kekerasan bersenjata dan membuat jatuh korban,” katanya.
Sehari sebelumnya, oknum yang mengklaim diri sebagai juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) Wilayah La-Pago, Kelly Tabuni menyatakankan, peristiwa baku tembak yang terjadi di Kabupaten Lanny Jaya, lalu merupakan ‘permainan’ aparat keamanan untuk menciptakan konflik di sana.
“Sebelum 28 Juli 2014, ada anggota Brimob di Lanny Jaya yang tawar senjata dan amunisi kepada kami. Mereka minta kami halau aparat Brimob yang akan datang dari luar Lanny Jaya,” kata Kelly.
Menurut dia, pihaknya sempat bernegosiasi terkait tawaran itu. Puncaknya terjadi aksi penembakan. Kata dia, awalnya kelompok pinpinan Puron Wenda tidak berniat menyerang anggota TNI/Polri karena mempertimbangkan dampak-dampak terhadap warga sipil.

“Namun aparat mereka sendiri yang ciptakan. Kami duga ini untuk dana keamanan dan supaya menurunkan simpati publik terhadap perjuangan suci TPN/OPM,” ungkap Kelly. (Jubi/Arjuna) 

Tidak ada komentar: