HOME .POLHUKUM .PENDIDIKAN .EKONOMI .KESEHATAN. SOSIAL BUDAYA. WISATA ALAM. KRIMINAL. PEMBANGUNAN.

Sabtu, 16 Agustus 2014

TNI/Polri Tingkatkan Patroli di Puncak Jaya

Selasa, 10 Jun 2014 00:27

JAYAPURA [PAPOS] - Setelah berhasil menembak mati, salah satu kelompok kriminal bersenjata (KSB) atas nama Timika Wonda dalam kontak senjata yang terjadi di Distrik Tingginambut Kabupaten Puncak Jaya, Sabtu (7/6/2014) sekitar pukul 05.35 wit. Gabungan TNI/Polri langsung meningkatkan siaga dengan patroli khususnya pada titik rawan-rawan didaerah tersebut.
Kepala Penerangan Kodam, Letkol Inf Rikars Hidayatullah Rikas Hidayatullah dalam pesan singkatnya (SMS) yang diterima Papua Pos menyampaikan, saat ini langkah yag dilakukan meningkatkan kewaspdaan pada titik-titik rawan dan melakukan patrol gabungan TNI/Polri secara terus menerus. Untuk itulah diminta kepada kelompok sipil bersenjata agar menghentikan aksi meneror dan menakuti rakyat karena komitmen TNI/Polri akan selalu melindungi keselamatan rakyat dan keuntuhan NKRI.
Kapendam menerangkan bahwa menyusul kontak senjata tersebut juga aparat keamanan berhasil merebut 2 pucuk senjata laras pendek. Gabungan TNI /Polri langsung meningkatkan kewaspdaan dan patrol khususnya pada titik-titik rawan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes (Pol) Sulistyo Pudjo Hartono mengakui TW bukanpPanglima namun hanya tangan kanan dari pimpinan gerombolan sipil bersenjata, GT.
“TW bukan panglima hanya tangan kanan GT saja. Lagian mana ada panglima dikelompok itu sebab sebutan panglima hanya kepada Pangdam dan bukan dari kelompok sipil bersenjata,” ungkap Kabid Humas Polda Papua.
Pudjo membeberkan untuk mengantisipasi aksi balasan dari kelompok sipil bersenjata atas tewasnya anggotanya mereka maka gabungan TNI/Polri telah meningkatkan kewaspadaan dan pasca kontak senjata tersebut, situasi langsung aman dan kondusif,” demikian , Kabid Humas Polda Papua, Kombes (Pol) Sulistyo Pudjo Hartono.

Senpi Bukan Milik TNI-Polri
Sementara itu dua senjata laras pendek yang berhasil diperoleh aparat keamanan dari kelompok bersenjata bukan milik TNI ataupun Polri.
Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Inf Rikars Hidayatullah menegaskan, kedua pucuk senjata pendek itu dipastikan bukan milik organik TNI atau Polri.
Kepastian itu, kata Kapendam Letkol Rikars, diketahui setelah pihaknya melakukan pengecekan tidak ditemukan ciri khas seperti nomor seri seperti yang ada disenjata organik.
Dikatakan, kedua senpi yang diperoleh saat kontak senjata di kawasan Tingginambut, Jumat (7/6/2014) merupakan senjata buatan China.
"Kami belum memastikan bagaimana senjata itu bisa berada dikelompok yang seringkali mengganggu masyarakat dan aparat keamanan," aku Letkol Inf Rikars.
Selain berhasil merampas dua pucuk senjata, kontak tembak itu juga berhasil menewaskan Panglima OPM yakni Timika Wonda.
Timika Wonda sendiri merupakan salah satu tangan kanan dari Goliat Tabuni, pimpinan OPM yang beroperasi disekitar kawasan Kabupaten Puncak Jaya.  [tom]  
Terakhir diperbarui pada Selasa, 10 Jun 2014 00:28

Tidak ada komentar: