HOME .POLHUKUM .PENDIDIKAN .EKONOMI .KESEHATAN. SOSIAL BUDAYA. WISATA ALAM. KRIMINAL. PEMBANGUNAN.

Senin, 11 Agustus 2014

Kapolda, Pangdam, dan Para Tokoh di Papua Sepakat Mengenai KKB


 
Rabu, 06 Agustus 2014 , 22:46:00

Suasana pertemuan antara Kapolda Papua Brigjen Pol. Drs. Yotje Mende, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua, dan seluruh tokoh yang ada di Papua soal Lanny Jaya, di Mapolda Papua, Selasa (5/8).
JAYAPURA-Penembakan beruntun di Kabupaten Lanny Jaya yang terjadi beberapa hari terakhir ini menjadi perhatian seluruh komponen yang ada di Papua. Kapolda Papua Brigjen Pol. Drs. Yotje Mende yang bertanggung jawab terhadap keamanan di sana langsung mengundang Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua dalam coffee morning bersama seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk menuntaskan persoalan tersebut.
 Dalam pertemuan yang berlangsung terbuka selama empat jam sejak pukul 10.00 WIT di Mapolda Papua, Selasa (5/8) itu diputuskanlah bahwa tokoh-tokoh agama yang hadir dan Ketua LMA Papua akan melakukan pertemuan dengan kelompok yang bertanggung jawab terhadap penembakan tersebut. Pertemuan itu sendiri akan dilaksanakan dalam kurun waktu 1 minggu setelah pertemuan dan sangat diyakini bahwa persoalan di Lanny Jaya akan selesai.
 Secara tersirat, langkah yang ditempuh oleh Kapolda dan Pangdam tersebut merupakan langkah preventif dalam upayanya menanggulangi persoalan keamanan di Lanny Jaya. Sebagaimana yang disampaikan oleh Kapolda selama ini, pihaknya sama sekali tidak ingin menggunakan langkah represif dalam menyelesaikan konflik di sana, namun lebih kepada langkah preemtif dan preventif.
 Bahkan dalam diskusi tersebut, ada yang mengusulkan agar nantinya tokoh agama dan tokoh adat yang diberikan mandat bertemu dengan kelompok bersenjata di Lanny Jaya memberikan solusi kepada mereka agar mau turun gunung. Dengan mereka turun gunung tersebut, maka dengan bantuan dari bupati akan dibangun satu perkampungan untuk mereka.
 “Solusi untuk menurunkan tokoh-tokoh agama dan Ketua LMA Papua ke Lanny Jaya merupakan langkah yang tepat. Menurut saya ini langkah yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah. Jadi kegiatan ini memang inisiatif dari saya selaku Kapolda setelah kami melakukan beberapa rapat kordinasi dengan Wakapolda dan staf di Mapolda Papua,” ungkapnya kepada wartawan usai pertemuan.
 Kapolda melihat bahwa persoalan di Lanny Jaya bukanlah masalah lokal, namun persoalan yang bisa berskala lebih besar sehingga dalam penyelesaiannya dibutuhkan koordinasi dengan tokoh-tokoh adat dan tokoh agama yang ada di Papua.
 Kapolda menyatakan bahwa seluruh pihak yang diundangnya guna membahas soal Lanny Jaya, 100 persen hadir sehingga Kapolda melihat bahwa seluruh pihak juga ingin kasus di Lanny Jaya cepat selesai.
 Perlu diketahui, dalam pertemuan yang dipimpin oleh Kapolda dan Pangdam tersebut dihadiri oleh Ketua LMA Papua, Lenis Kogoya, Bupati Jayawijaya sekaligus Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah, Wempi Wetipo, Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom, tokoh-tokoh agama seperti Pastor Jhon Djonga, dan Pendeta Alexander Mauri, termasuk seluruh Pejabat Utama Polda Papua seperti Wakapolda Papua dan Irwasda Papua.
 “Jadi kami tadi sudah putuskan tadi bahwa toko-tokoh agama dan tokoh adat yang memiliki hubungan baik dengan kelompok di sana, seperti Purom Wenda dan Enden Wanimbo, akan melakukan pertemuan. Saya sudah sampaikan bahwa satu Minggu atau dua Minggu ini kita ingin mengajak mereka untuk berdamai, dan komitmen saya sejak awal adalah kita tidak akan melakukan tindakan represif di sana,”tandas Kapolda.
 Untuk pasukan yang berada di Lanny Jaya sendiri, jelas Kapolda, saat ini sudah ada 400 anggota namun standby di lokasi adalah 200 anggota. Kapolda menyatakan pasukan yang ada di sana sudah cukup sehingga tidak akan ada penambahan pasukan lagi.
 Ketua LMA Provinsi Papua, Lenis Kogoya, ketika ditemui di tempat yang sama menyatakan dukungannya kepada Kapolda Papua atas pelaksanaan pertemuan dengan seluruh komponen masyarakat tersebut.
 Pihaknya yang akan turun bersama dengan tokoh-tokoh agama tersebut telah siap dalam waktu satu minggu ke depan untuk bertemu dengan kelompok Purom Wenda dan Enden Wanimbo di Lanny Jaya guna menghentikan kekerasan dan penembakan yang akhir-akhir terus terjadi.
 “Dalam waktu dekat kami dari LMA Provinsi Papua, LMA Kabupaten/Kota dan tokoh-tokoh gereja untuk melakukan pendekatan secara adat dengan mereka (kelompok bersenjata –red). Semoga minggu depan ini lah kita bisa ketemu mereka. Kita lakukan pendekatan melalui marga yang memang kalau Wanimbo, Tabuni adalah kelompok dari Kogoya. Jadi ini yang akan kita lakukan supaya tidak ada kekerasan lagi ke depan. Kita yakin,” tegasnya.
 Bahkan Lenis mengaku telah melakukan komunikasi awal melalui telepon seluler dengan kelompok yang ada di Lanny Jaya, dan sudah ada niat baik dari mereka untuk melakukan pertemuan sehingga tidak ada lagi kekerasan dan penembakan di sana. “Kita sudah komunikasi, mereka sudah mundur dan menunggu kami dari LMA untuk turun ke sana. Ini kita lihat dari berbagai perang yang ada di Papua, dari LMA yang mengamankan,”tandas Lenis.
 Hal yang sama juga disampaikan oleh Pendeta Alexander Mauri. Dia menyatakan bahwa dirinya telah siap mengemban amanat untuk bertemu dengan kelompok berseberangan di Lanny Jaya itu.
 Dikatakannya bahwa selama ini dirinya juga telah membangun komunikasi, bahkan pernah langsung bersua dengan pimpinan kepompok bersenjata di wilayah Lanny Jaya tersebut. Maka dari itu, pertemuan tersebut diharapkan juga bisa memperoleh jalan keluar untuk persoalan di wilayah pegunungan.
“Dalam waktu dekat saya dengan Ketua lma Papua akan mencoba mengontak Enden guna melakukan pertemuan. Pertemuan itu nantinya untuk mengajak dia menghentikan aksi kriminal yang selama ini dilakukannya. Apabila ajakan kita ini tidak berhasil maka aparat dipersilahkan mengambil langkah penindakan secara hukum,“ tandasnya.(rib/fud)
 

Tidak ada komentar: