Berita Terkait
Merdeka.com - Pasukan TNI dan kelompok bersenjata baku tembak di Pirime, Kabupaten Lanny Jaya. Lima anggota kelompok separatis OPM tewas dalam peristiwa ini.
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua menyampaikan anggotanya mengalami kesulitan mengevakuasi lima anggota kelompok bersenjata yang tewas dalam kontak senjata dengan aparat keamanan
"Kondisi alam saat ini tidak memungkinkan anggota mengevakuasi para korban yang berasal dari kelompok bersenjata," katanya kepada Antara di Jayapura, Jumat (1/8).
Walaupun medannya sulit namun pihaknya akan berupaya mengambil jenazah lima orang itu bila situasi memungkinkan. Hal paling penting adalah anggota TNI/Polri yang diserang kelompok bersenjata pada Jumat (1/8) selamat.
Mayjen TNI Zebua menjelaskan tewasnya kelima anggota kelompok bersenjata itu diketahui dari laporan anggota TNI yang terlibat dalam peristiwa itu dan sempat melihat jasad yang jatuh dari ketinggian.
Meskipun demikian, pihaknya juga belum dapat memastikan apakah dalam kontak senjata tersebut ada senjata dari kelompok bersenjata yang berhasil direbut atau tidak oleh anggota TNI.
Pangdam Cenderawasih yang ditemui seusai pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat di Makodam Cenderawasih di Polimak, Kota Jayapura itu menjelaskan dengan tewasnya lima anggota kelompok bersenjata itu diharapkan anggota yang lainnya segera menyadari dan tidak bergabung kembali dengan kelompok tersebut.
"TNI dan Polri siap melakukan pengejaran dan menangkap anggota kelompok bersenjata karena aksinya sudah sangat meresahkan masyarakat," katanya.
Menurut dia, tugas utama TNI adalah membantu polisi. Kini arus lalu lintas dari Wamena-Tiom tetap lancar sehingga roda perekonomian masyarakat tidak mengalami masalah.
Akibat baku tembak antara aparat keamanan dengan kelompok bersenjata di Pirime, satu anggota TNI dari Batalyon Infanteri 756 Wamena, yakni Pratu Rois mengalami luka tembak di bagian pantat dan saat ini dalam penanganan tim medis di RS Tentara Marthen Indey di Jayapura.
"Kondisi alam saat ini tidak memungkinkan anggota mengevakuasi para korban yang berasal dari kelompok bersenjata," katanya kepada Antara di Jayapura, Jumat (1/8).
Walaupun medannya sulit namun pihaknya akan berupaya mengambil jenazah lima orang itu bila situasi memungkinkan. Hal paling penting adalah anggota TNI/Polri yang diserang kelompok bersenjata pada Jumat (1/8) selamat.
Mayjen TNI Zebua menjelaskan tewasnya kelima anggota kelompok bersenjata itu diketahui dari laporan anggota TNI yang terlibat dalam peristiwa itu dan sempat melihat jasad yang jatuh dari ketinggian.
Meskipun demikian, pihaknya juga belum dapat memastikan apakah dalam kontak senjata tersebut ada senjata dari kelompok bersenjata yang berhasil direbut atau tidak oleh anggota TNI.
Pangdam Cenderawasih yang ditemui seusai pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat di Makodam Cenderawasih di Polimak, Kota Jayapura itu menjelaskan dengan tewasnya lima anggota kelompok bersenjata itu diharapkan anggota yang lainnya segera menyadari dan tidak bergabung kembali dengan kelompok tersebut.
"TNI dan Polri siap melakukan pengejaran dan menangkap anggota kelompok bersenjata karena aksinya sudah sangat meresahkan masyarakat," katanya.
Menurut dia, tugas utama TNI adalah membantu polisi. Kini arus lalu lintas dari Wamena-Tiom tetap lancar sehingga roda perekonomian masyarakat tidak mengalami masalah.
Akibat baku tembak antara aparat keamanan dengan kelompok bersenjata di Pirime, satu anggota TNI dari Batalyon Infanteri 756 Wamena, yakni Pratu Rois mengalami luka tembak di bagian pantat dan saat ini dalam penanganan tim medis di RS Tentara Marthen Indey di Jayapura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar